Sunnah Mengganti Nama yang Buruk Menjadi Baik.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ. السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ.
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَىٰ أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.
اللَّهُمَّ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ. اللَّهُمَّ عَلِّمْنَا مَا يَنْفَعُنَا وَانْفَعْنَا بِمَا عَلَّمْتَنَا وَزِدْنَا عِلْمًا. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا. اللَّهُمَّ لَا سَهْلَ إِلَّا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزَنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلًا.
Kaum muslimin dan muslimat رَحِمَنِي وَرَحِمَكُمُ اللَّهُ
. Kita lanjutkan kembali kajian kita, hadis-hadis di dalam Sahih Muslim di dalam kitab الْآدَاب
(Kitab Adab). Pagi ini kita mengambil bab baru:
بَابٌ اسْتِحْبَابُ تَغْيِيرِ الِاسْمِ الْقَبِيحِ إِلَىٰ حَسَنٍ وَتَغْيِيرِ اسْمِ بَرَّةَ إِلَىٰ زَيْنَبَ وَجُوَيْرِيَةَ وَنَحْوِهِمَا
(Bab Anjuran (اسْتِحْبَابُ) Merubah Nama yang Buruk (الْقَبِيحِ) dengan Nama yang Baik (حَسَنٍ), dan Merubah Nama بَرَّةَ (Barrah) menjadi زَيْنَبَ (Zaynab), جُوَيْرِيَةَ (Juwairiyah), dan Lain Sebagainya).
Hadits-hadits Terkait:
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَعُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالُوا حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ أَخْبَرَنِي نَافِعٌ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ غَيَّرَ اسْمَ عَاصِيَةَ وَقَالَ " أَنْتِ جَمِيلَةُ ".
(Dengan sanadnya kepada Ibnu Umar, beliau mengatakan: Bahwasanya Rasulullah ﷺ merubah (غَيَّرَ
) namaعَاصِيَةَ
(‘Asiyah – artinya wanita yang bermaksiat). Dan beliau bersabda: “Engkau adalahجَمِيلَةُ
(Jamilah – wanita yang cantik).”)حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ قَالَ حَدَّثَنَا حَسَنُ بْنُ مُوسَىٰ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ ابْنَةً لِعُمَرَ كَانَتْ يُقَالُ لَهَا عَاصِيَةُ فَسَمَّاهَا رَسُولُ اللَّهِ ﷺ جَمِيلَةَ.
(Dengan sanadnya kepada Ibnu Umar: Bahwasanya ada seorang putri Umar (ابْنَةً لِعُمَرَ
) yang dahulunya dipanggil dengan namaعَاصِيَةُ
(‘Asiyah). Lalu Nabi ﷺ beri dia nama (فَسَمَّاهَا
) denganجَمِيلَةَ
(Jamilah).)حَدَّثَنَا عَمْرٌو النَّاقِدُ وَابْنُ أَبِي عُمَرَ - وَاللَّفْظُ لِعَمْرٍو - قَالَا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَٰنِ مَوْلَىٰ آلِ طَلْحَةَ عَنْ كُرَيْبٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: كَانَتْ جُوَيْرِيَةُ اسْمُهَا بَرَّةَ فَحَوَّلَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ اسْمَهَا جُوَيْرِيَةَ، وَكَانَ يَكْرَهُ أَنْ يُقَالَ خَرَجَ مِنْ عِنْدِ بَرَّةَ.
(Dengan sanadnya kepada Ibnu Abbas, dia mengatakan: Dahuluجُوَيْرِيَةُ
(Juwairiyah – salah satu istri Nabi ﷺ) namanya adalahبَرَّةَ
(Barrah – artinya wanita yang banyak berbakti/suci). Lantas Rasulullah ﷺ ganti (فَحَوَّلَ
) namanya denganجُوَيْرِيَةَ
. Dan beliau tidak suka (وَكَانَ يَكْرَهُ
) jika dikatakan: “خَرَجَ مِنْ عِنْدِ بَرَّةَ
” (Beliau keluar dari sisi ‘kebaikan/kesucian’).)... عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ زَيْنَبَ كَانَ اسْمُهَا بَرَّةَ فَقِيلَ تُزَكِّي نَفْسَهَا فَسَمَّاهَا رَسُولُ اللَّهِ ﷺ زَيْنَبَ.
(Dengan sanadnya kepada Abu Hurairah: Bahwasanya Zainab (istri/kerabat Nabi ﷺ) dahulu namanyaبَرَّةَ
. Lalu ada yang mengatakan (atau dikhawatirkan) bahwa nama ituتُزَكِّي نَفْسَهَا
(menganggap dirinya suci/terbaik). Maka Rasulullah ﷺ memberi nama (فَسَمَّاهَا
) denganزَيْنَبَ
(Zainab).)... عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ عَطَاءٍ قَالَ حَدَّثَتْنِي زَيْنَبُ بِنْتُ أَبِي سَلَمَةَ قَالَتْ: كَانَ اسْمِي بَرَّةَ فَسَمَّانِي رَسُولُ اللَّهِ ﷺ زَيْنَبَ. قَالَتْ: وَدَخَلَتْ عَلَيْهِ زَيْنَبُ بِنْتُ جَحْشٍ وَاسْمُهَا بَرَّةُ فَسَمَّاهَا زَيْنَبَ.
(Dari Muhammad bin ‘Amr bin ‘Atha, dia berkata: Telah menceritakan kepadaku Zainab binti Abi Salamah (anak tiri Nabi ﷺ), ia berkata: “Namaku dahulu adalahبَرَّةَ
. Lalu Rasulullah ﷺ memberiku namaزَيْنَبَ
.” Ia berkata lagi: “Dan Zainab bintu Jahsy (istri Nabi ﷺ) pernah masuk menemuinya, namanya (juga)بَرَّةَ
, lalu beliau menamainyaزَيْنَبَ
.”)(Sanad dari Yazid bin Abi Habib)... سَمَّيْتُ ابْنَتِي بَرَّةَ. فَقَالَتْ لِي زَيْنَبُ بِنْتُ أَبِي سَلَمَةَ: إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ نَهَىٰ عَنْ هَٰذَا الِاسْمِ، وَسُمِّيتُ بَرَّةَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: " لَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمُ اللَّهُ أَعْلَمُ بِأَهْلِ الْبِرِّ مِنْكُمْ " فَقَالُوا: بِمَ نُسَمِّيهَا؟ قَالَ: " سَمُّوهَا زَيْنَبَ ".
(Muhammad bin ‘Amr bin ‘Atha berkata: Aku beri nama putrikuبَرَّةَ
. Lalu Zainab bintu Abi Salamah berkata kepadaku: “Sesungguhnya Rasulullah ﷺ melarang (نَهَىٰ
) dari nama ini (هَٰذَا الِاسْمِ
). Aku (Zainab) juga dulu diberi namaبَرَّةَ
. Lalu Rasulullah ﷺ mengatakan: ‘Jangan kalian mensucikan/memuji diri kalian (لَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ
), Allah yang lebih tahu siapa orang-orang yang berbakti (أَهْلِ الْبِرِّ
) dari kalian (اللَّهُ أَعْلَمُ بِأَهْلِ الْبِرِّ مِنْكُمْ
).'” Lalu mereka (para sahabat) bertanya: “بِمَ نُسَمِّيهَا؟
” (Lalu dengan apa kita beri nama anak perempuan ini?). Beliau ﷺ menjawab: “سَمُّوهَا زَيْنَبَ
” (Beri namalah dengan Zainab).)
Makna dan Penjelasan Hadits:
مَعْنَىٰ هَٰذِهِ الْأَحَادِيثِ تَغْيِيرُ الِاسْمِ الْقَبِيحِ أَوِ الْمَكْرُوهِ إِلَىٰ حَسَنٍ
(Makna dari hadis-hadis ini adalah (anjuran) merubah nama yang jelek (الْقَبِيحِ
) atau nama yang makruh/tidak disukai (الْمَكْرُوهِ
) menjadi nama yang baik (حَسَنٍ
)).وَقَدْ ثَبَتَتْ أَحَادِيثُ بِتَغْيِيرِهِ ﷺ أَسْمَاءَ جَمَاعَةٍ كَثِيرَةٍ مِنَ الصَّحَابَةِ
(Telah terdapat hadis-hadis yang sahih tentang Nabi ﷺ merubah nama-nama para sahabat yang jumlahnya banyak).- Nabi ﷺ telah menjelaskan alasan (
الْعِلَّةَ
) perubahan nama dalam dua jenis kasus (فِي النَّوْعَيْنِ
) dan yang semakna (وَمَا فِي مَعْنَاهُمَا
), yaitu:التَّزْكِيَةُ
(Tazkiyah): Nama tersebut mengandung unsur pujian atau klaim kesucian/kebaikan diri, seperti namaبَرَّةَ
(Wanita yang sangat berbakti/suci). Nabi ﷺ bersabdaلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ
(Jangan kalian mensucikan diri kalian).خَوْفُ التَّطَيُّرِ
(Khauf at-Tathayyur): Kekhawatiran munculnya anggapan sial/pertanda buruk jika nama itu dinafikan. Contoh: NamaRabāḥ
(untung),Barakah
(berkah), atauBarrah
(kebaikan). Jika ditanya, “Apakah ada si Fulan (yang namanya bermakna baik)?” lalu dijawab, “Tidak ada,” seolah-olah menafikan keberadaan makna baik tersebut di tempat itu (خَرَجَ مِنْ عِنْدِ بَرَّةَ
).
- Berbeda dengan
التَّفَاؤُل
(Tafa’ul – Optimisme): Mengambil optimisme dari nama baik itu dianjurkan. Contoh: Nabi ﷺ optimis ketikaسُهَيْل
(Suhail – artinya ‘yang mudah’) datang sebagai utusan Quraisy dalam perjanjian Hudaibiyah, beliau berkata “سَهُلَ أَمْرُكُمْ
” (Urusan kalian menjadi mudah). Jadi, nama seperti ‘Gampang’ ‘ Mudah’ tidak masalah. - Contoh Menolak Ganti Nama: Kakek dari Sa’id bin al-Musayyab bernama
حَزْن
(Hazn – artinya sulit/sedih). Nabi ﷺ menawarkan, “Engkauسَهْل
(Sahl – mudah).” Tapi ia menolak: “لَا أُغَيِّرُ اسْمًا سَمَّانِيهِ أَبِي
” (Saya tidak mau merubah nama yang diberikan bapakku). Sa’id bin al-Musayyab berkata, “Semenjak ituالْحُزُونَة
(kesulitan/kesedihan) selalu menimpa keluarga kami.” Ini menunjukkan nama adalahدُعَاءٌ
(doa) dan bisa berpengaruh. - Nasihat Pemberian Nama:
- Berilah nama yang baik maknanya. Panggil dengan nama itu, seperti
جَمِيل
,جَمَال
,حَسَن
,حُسَيْن
,مُحَمَّد
,أَحْمَد
. - Struktur nama yang baik: Nama anak (satu kata bermakna) + nama ayah + nama kakek (untuk kejelasan
نَسَب
– nasab/keturunan). Bandingkan dengan praktik di Arab. - Hindari nama panjang (3-4 kata) yang tidak mencantumkan nama ayah dan nama panggilannya pun berbeda jauh.
- Kewajiban orang tua (berdasarkan perkataan Umar):
1)يَخْتَارُ لَهُ أُمًّا صَالِحَةً
(Memilihkan baginya ibu yang salehah).
2)يُعَلِّمُهُ شَيْئًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ
(Mengajarkan kepadanya sebagian dari Kitabullah/agama).
3)يَخْتَارُ لَهُ اسْمًا حَسَنًا
(Memilihkan baginya nama yang baik). - Dianjurkan memakai
بِنْ
(bin) atauبِنْتِ
(binti) untuk memperjelasنَسَب
.
- Berilah nama yang baik maknanya. Panggil dengan nama itu, seperti
وَاللَّهُ تَعَالَىٰ أَعْلَمُ. Demikian yang dapat kita sampaikan, semoga bermanfaat.
صَلَّى اللَّهُ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ. وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ.